Saturday 4 May 2013

Painting? Hmm...

Beberapa waktu lalu, saya menyiapkan project Simple Painting untuk anak-anak kelas satu. Ah... bukan melukis, sebenarnya, hanya project berkarya dengan cat. Leaves Stamping gitu deh. Sesekali-lah, supaya anak-anak tidak bosan berkutat dengan crayon atau pensil warna melulu. Di sisi lain, perlu usaha ekstra nih dari gurunya. Resiko jadi guru ya? Haha... :p
Pekan sebelumnya anak-anak sudah 'berburu' sampel daun, menggambarnya di nota kecil mereka, yang sebetulnya terbuat dari lipatan kertas hvs biasa sih. Mereka sudah diwanti-wanti untuk tidak memetik satu daun pun, tapi baru boleh memetiknya (itu pun satu saja) di pekan berikutnya. Dan mereka patuh. Alhamdulillah. Semoga mereka mengerti alasan di baliknya.
Pendek kata, project 'Stamping' ini pun 'digelar'. Saya mencontohkan mencetak daun ke atas kertas dan anak-anak mengikuti. Tugas memetik daun, saya yang lakukan, agar tahu persis, daun seperti apa yang diinginkan. Saya ambil beberapa lembar daun bunga sepatu yang bentuknya memang cantik. Selain itu, saya minta juga beberapa anak untuk ke luar kelas dan memetik beberapa helai daun. Waaah, semua mau juga ikut pergi ke luar untuk memetik daun. Tapi akhirnya yang lain mau juga bersabar tetap tinggal di kelas dan berbagi tugas lain. Membagikan kertas, membagikan kuas, mengambilkan air, dan sebagainya. Ah... mereka begitu ingin membantu. Tapi mereka pun belajar berbesar hati ketika bantuan mereka belum diperlukan. Pendek kata, dengan diamnya mereka, itu pun sudah membantu lancarnya keseluruhan aktivitas simple stamping ini. 
Saya beri contoh dulu, bagaimana cara memoles warna di permukaan daun, lalu mencetaknya ke atas kertas. Beberapa dari mereka berkomentar, "Ganciiiil." Hihi... ada kata baru nih, gancil. ;) Kelihatannya memang gampang sih. Anak-anak laki-laki segera mengerjakan tugasnya. Sret sret sret, selesai!!! Dengan hasil khas anak kelas satu, dan 'bonus' adanya tumpahan air bilasan kuas di lantai, ekstra stempel daun di dinding dekat pintu kelas, dan tiga anak menangis gara-gara kejar-kejaran guling-gulingan di mushala ketika curi-curi waktu sesudah mencuci tangan. Cuci tangannya sih minta izin dan diizinkan, tentunya. Tapi guling-gulingannya tidak. Jadi kalau ada yang nangis, maaf-maaf... resiko ditanggung sendiri ya.
Sementara itu, anak-anak perempuan asyiiik sekali, susah disuruh berhenti ketika period Art sudah usai. Sudah nak, sudah saatnya dismissal. Mari cuci tangan dan pulang. Saya bantu tempelkan karya mereka satu-satu di space display yang tersedia di bagian belakang kelas. Ah... hasil harya mereka memang prima, rupanya. Bagus-baguus...!

No comments: