Untuk memeriahkan Hari Pahlawan di tahun 2012 ini, sekolah menyelenggarakan rangkaian kegiatan edukatif. Setelah lomba cerdas-cermat antarkelas pekan lalu, ada pula sesi dongeng yang diikuti dengan antusias oleh anak-anak, yang disampaikan oleh kak Henri dari Dumala. Dengan berbagai efek suara yang dibawakannya, sesi mendongeng ini menarik juga untuk anak-anak. Terlebih lagi ketika ada kuis kecil berhadiah buku, wah... mereka berlomba-lomba untuk maju dan menjawab pertanyaan kuis.
Selain itu, kami mengundang bapak T.M. Solihin B.A., salah satu pejuang kemerdekaan Indonesia dari Korps Veteran RI untuk hadi ke sekolah dan menyampaikan sesi semangat untuk anak-anak yang beliau sebut cucu-cucunya. Subhanallah, bapak Solihin yang usianya sudah lebih dari 80 tahun ini masih terlihat bugar, sehat dan bersemangat. Semoga semangatnya tertular juga kepada siswa-siswa Al Irsyad ya pak. Merdeka!
Selain itu, kami mengundang bapak T.M. Solihin B.A., salah satu pejuang kemerdekaan Indonesia dari Korps Veteran RI untuk hadi ke sekolah dan menyampaikan sesi semangat untuk anak-anak yang beliau sebut cucu-cucunya. Subhanallah, bapak Solihin yang usianya sudah lebih dari 80 tahun ini masih terlihat bugar, sehat dan bersemangat. Semoga semangatnya tertular juga kepada siswa-siswa Al Irsyad ya pak. Merdeka!
Dan untuk melengkapi rangkaian lomba itu, ada satu mata lomba lagi, yaitu Hero's Corner competition. Ini adalah kompetisi membuat media rupa mengenai salah seorang pahlawan nasional untuk diletakkan di salah satu sudut ruang kelas. Kelas P1 Andalusia 'mendapat jatah' untuk membahas mengenai Cut Nyak Dien, pahlawan wanita dari Aceh. Baiklah.
Setiap kelas diberi waktu sepekan untuk menggarap Hero's Corner-nya. Ternyata, sangat sulit untuk mencari waktu (luang) untuk mengerjakan proyek ini ketika KBM tetap harus berjalan seperti biasanya. Curi-curi waktu di antara pelajaran satu dan lainnya ternyata sulit juga disiasati. Anak-anak yang selalu ada di sekitar, seringkali menjadi 'kendala' saat kami -gurunya- hendak fokus menggarap satu-dua detil kecil. Atau terkadang justru ketiadaan siswa tertentu di dalam kelas membuat kami tak bisa fokus dan berakhir dengan mencari anak tersebut keluar kelas, kemudian membujuknya masuk ke kelas lagi. fyi, anak yang suka curi-curi kesempatan untuk menyelinap keluar kelas tidak cuma satu orang di P1 Andalusia.
Tapi apapun kendalanya, Hero's Corner competition tetap harus berjalan, dan siap atau tidak, dewan juri akan mendatangi setiap kelas satu persatu untuk memberi penilaian. Di hari terakhir masa pengerjaan Hero's Corner kami, seperti Sangkuriang yang dikejar target menyelesaikan danau dan perahu sebagaimana persyaratan Dayang Sumbi, kami pun ngebut, menyelesaikan beberapa detil yang masih belum tergarap.
Konsep dari Hero's Corner kami adalah membuat Rumoh Aceh, dengan suasana di masa perjuangan Cut Nyak Dien dahulu. Anak-anak sudah membantu mewarnai bidang-bidang kertas untuk dijadikan dinding rumah dan atap. Mereka pun membantu menggambar pagar, rerumputan di sekitar rumah, juga hutan dengan pepohonan rapat sebagai latar belakang. Momen field trip ke Hutan Raya Juanda di hari sebelumnya membuat mereka sukses menggambar beragam pohon besar yang kemudian digunting dan ditempel ke papan styrofoam sisa proyek seni yang lain (ada gunanya juga ya saya menyimpan 'sampah' :p)
Setelah anak-anak pulang, saya dan ms. Maryam melanjutkan pekerjaan dengan menghias rumoh Aceh kami. Ms. Maryam googling di internet sebentar untuk menambahkan deskripsi mengenai Cut Nyak Dien, sementara itu saya menyelesaikan pembuatan sosok boneka Cut Nyak Dien yang terbuat dari lilin malam. Sayangnya, sebelum kami menyelesaikan hal tersebut, tim juri sudah mulai berkeliling untuk memberi penilaian. Bagai Sangkuriang yang kecewa karena merasa fajar telah tiba, ingin rasanya kami 'menendang perahu' hingga terbalik. Untungnya, tak ada perahu yang bisa kami tendang :p Jadi akhirnya kami selesaikan saja pembuatan detil-detil kecil dari proyek Hero's Corner kelas kami.
Sekitar pukul delapan malam, kami tuntas mengerjakan rumoh Aceh hingga menatanya di meja kecil yang terletak di bagian belakang kelas, juga merapikan kelas yang berantakan bagai medan pertempuran :p Mengingat keesokan harinya adalah hari libur (1 Muharram 1434 H), saya dan ms. Maryam menyempatkan diri untuk menjenguk Rafli yang dirawat rumah sakit sebelah, RSCK. Cepat sembuh ya, Rafli, juga Mirace yang mengalami kecelakaan saat field trip lalu. Kami semua menunggu kalian untuk bersekolah kembali, belajar lagi. Semangat hari pahlawan, merdeka!!!